HARIAN REDAKSI

Menyajikan Berita Terkini Dan Terupdate

Heboh, Siswi Kelas VI SD Dit3lanj4ngi dan Direkam oleh 10 Temannya, Lihat Videonya

Heboh, Siswi Kelas VI SD Dit3lanj4ngi dan Direkam oleh 10 Temannya, Lihat Videonya

Heboh, Siswi Kelas VI SD Dit3lanj4ngi dan Direkam oleh 10 Temannya, Lihat Videonya
Heboh, Siswi Kelas VI SD Dit3lanj4ngi dan Direkam oleh 10 Temannya, Lihat Videonya

HARIAN REDAKSI. Dunia Pendidikan di Kecamatan Tersono Kabupaten Batang tercoreng. Kabar seorang pelajar perempuan kelas VI, sebut saja Bunga (12), warga Tersono, dit3lanj4ngi di kamar mandi sekolah benar-benar menampar wajah pendidikan di sana. 

Tidak hanya membully dan menelanjangi korban, para pelaku yang tak lain teman-teman korban juga merekam aksi yang dilakukannya. Bunga mengalami penyiksaan tiga hari berturut-turut oleh 10 orang siswi lain teman sekelasnya. 

Bahkan yang membuat miris, kejadian itu dialami korban saat jam sekolah. Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, kejadian tersebut berawal saling ejek antara korban dan para pelaku. Namun karena para pelaku lebih dari lima orang, akhirnya mereka membawa korban ke kamar mandi sekolah. 

Pada saat di dalam kamar mandi tersebut, para pelaku langsung menelanjangi korban, seluruh pakaian korban dipaksa untuk dicopot oleh para pelaku. Pada saat melakukan aksinya, para pelaku menggunakan kamera telepon genggam milik salah satu pelaku. 

Tidak hanya menelanjangi korban, para pelaku juga meletakkan sebuah batako di pangkuan korban, bahkan ada yang mengancam jika korban tidak menuruti perintah pelaku, akan dibiarkan terus t3lanj4ng hingga sampai pulang ke rumah.

Akibat kejadian tersebut, selama lima hari korban mengalami sakit panas dan terpaksa tidak berangkat ke sekolah. Sejak sakit yang dialami korban tersebut, orang tua korban mulai mengalami curiga, karena setelah tubuh korban tidak panas, namun ternyata korban tidak mau jika harus berangkat ke sekolah.
BACA JUGA: Dic4bul! Bocah 11 Tahun, Alat Kelam!n Balita Siswa TK Alami Pendarahan
Melihat keanehan pada diri korban, kedua orang tuanya meminta kaka korban untuk mengantarkan ke sekolah, hal itu dikarenakan saat ini sudah mendekati pelaksanaan ujian bagi siswa SD. Bahkan sang kakak yang seharusnya bekerja untuk membantu perekonomian keluarga, akhirnya harus mengantar dan menjaga adiknya saat ke sekolah.

Selang waktu berjalan, barulah ada salah seorang yang mengatakan jika korban mengalami sakit karena adanya penganiayaan yang dilakukan oleh teman-teman korban di sekolah. Mendengar hal tersebut, orang tua korban berusaha untuk bertanya pada Bunga, dan ternyata memang benar jika dia telah mengalami penganiayaan di sekolahnya yang dilakukan oleh teman sekelas.

Suriwanti selaku orang tua korban mengatakan jika sejak kejadian Bunga tidak pernah bercerita, orang tua sendiri tahunya jika korban hanya mengalami sakit biasa. Sehingga setelah korban terlihat sudah membaik, maka dia bersama dengan suaminya membujuk korban untuk kembali bersekolah.

"Saya juga kaget mendengar hal tersebut, karena anak saya sama sekali tidak cerita dan hanya murung. Kakaknya terpaksa harus mengantar dan menjaga korban ketika bersekolah," tutur Suriwanti.

Keluarga korban sendiri mengaku jika dengan adanya kejadian tersebut sangat kecewa, karena sejak kejadian itu Bunga takut untuk berangkat sekolah. Padahal anak kedua pasangan Tahyo dan Suriwanti tersebut sebentar lagi akan mengikuti ujian.

Sementara itu, pihak sekolah melalui Kepala Sekolah Mohammad Suharto, ketika dikonfirmasi mengatakan jika pihaknya pada awalnya belum tau secara pasti apa yang terjadi. Namun setelah mendapat informasi, barulah kaget dengan adanya peristiwa semacam ini.

"Setelah ada kabar tersebut, kami bersama pihak Polsek Tersono langsung melakukan mediasi dengan mempertemukan orang tua korban dan para pelaku, namun mediasi sempat berjalan alot karena orang tua korban belum menerima atas apa yang menimpa anaknya," ujar Suharto.

Dari kejadian ini, pihak kepolisian sudah mengantongi 10 nama pelaku, 6 siswi diantaranya teman sekelas korban dan 4 siswi adik kelas korban. Petugas kepolisian dan Dinas Pendidikan Kabupaten Batang akan berupaya untuk terus melakukan mediasi, karena pelaku dan korban masih di bawah umur dan akan menjalani ujian dalam waktu dekat.




sumber: radartegal.com

Artikel HARIAN REDAKSI Lainnya :

Copyright © 2015 HARIAN REDAKSI | Design by Bamz