HARIAN REDAKSI

Menyajikan Berita Terkini Dan Terupdate

SUNGGUH MENGERIKAN..,DENGAN KEDUA TANGANNYA SENDIRI, SEORANG AYAH TEGA MENGHABISI BAYINYA YANG BERUMUR 7 BULAN..,NA'UDZUBILLAH..,

SUNGGUH MENGERIKAN..,DENGAN KEDUA TANGANNYA SENDIRI, SEORANG AYAH TEGA MENGHABISI BAYINYA YANG BERUMUR 7 BULAN..,NA'UDZUBILLAH..,

SUNGGUH MENGERIKAN..,DENGAN KEDUA TANGANNYA SENDIRI, SEORANG AYAH TEGA MENGHABISI BAYINYA YANG BERUMUR 7 BULAN..,NA'UDZUBILLAH..,
SUNGGUH MENGERIKAN..,DENGAN KEDUA TANGANNYA SENDIRI, SEORANG AYAH TEGA MENGHABISI BAYINYA YANG BERUMUR 7 BULAN..,NA'UDZUBILLAH..,


HARIAN REDAKSI. Cerita riil ini berlangsung di salah satu kota di propinsi Sumatera Utara. Bahagia yang dihadapi oleh sang ibu mendadak jadi duka serta malapetaka waktu dua anak kembarnya baru berumur tujuh bln.. Makin menyayat hati saat penyebabnya paling utama dari duka itu yaitu sang suami, bapak dari dua buah hatinya.

Lelaki ini harus digelandang ke kantor kepolisian terdekat. Pada dua anaknya yang belum genap setahun, dia melampiaskan kekesalan. Walau sebenarnya, sesudah di konfirmasi, tidak ada sebab yang pasti. Cuma, si kecil yang belum bisa apa-apa itu menangis. Kencang. Terus menerus.

Sedang saat itu, sang istri tengah bekerja. Diluar. Tak di rumah.

Didorong rasa jengkel yang makin menghilangkan kesadaran karena bisikan setan terlaknat, lelaki yang semestinya mengayomi sang anak itu malah melampiaskan kemarahannya. Sang bayi kembar ditampar, berulang-kali, dibagian kepala serta berwajah.

Waktu ketahuan oleh tetangga sekitar, peristiwanya sudah tak memungkinkan. Walau dilarikan ke rumah sakit paling dekat, satu anaknya dinyatakan wafat lantaran alami sakit serta masalah peredaran darah akibat cubitan serta tamparan berulang-kali.

Sedangkan saudara kembarnya masihlah meringkuk di ruangan ICU. Perdarahan dibagian kepala. Na’udzubillah.

Lelaki yang tidak tahu layak di panggil bapak atau tidak ini, pada akhirnya dibawa ke kantor kepolisian terdekat untuk disuruhi keterangan. Sang istri berkata waktu dimintai konfirmasi, “Saya kerja. Tidak tahu ya. Dibilang waras, seperti hilang ingatan. Disebut hilang ingatan, kelihatannya waras. ”

Hidup makin rumit diakhir jaman ini. Nilai-nilai kebaikan makin kabur. Keburukan menjalar di banyak bagian kehidupan.

Kejahatan juga makin ramai serta sangat gampang didapati di banyak tempat dengan macam varian serta modusnya. Bapak membunuh anak kandungnya. Anak membinasakan orang tuanya. Pembantu mem**ko*a majikannya. Majikan berlaku kasar serta zalim pada pembantunya. Serta lain sebagainya.

Karena itu, kita tak bisa bersikap acuh. Mesti ada usaha aktif sebagai seorang Muslim yang juga jadi anggota masyarakat. Sebaiknya kita berupaya untuk jadi pelita, walau cuma untuk lilin, supaya gulita selekasnya pupus serta bertukar cahaya.

Mudah-mudahan dengan belajar perduli, hisab kita di akhirat dipermudah. Awalilah dari yang paling kecil. Dari yang dapat kita jangkau ; diri sendiri dan keluarga.



Sumbr: .beritatrenmasakini.com

Artikel HARIAN REDAKSI Lainnya :

Copyright © 2015 HARIAN REDAKSI | Design by Bamz