ASTAGFIRULLAH : Miris...! Bocah Tak Berdosa Ini Meninggal Dunia Karena Administrasi BPJS Pasien Dipersulit. (Tolong Di Share Ya)
ASTAGFIRULLAH : Miris...! Bocah Tak Berdosa Ini Meninggal Dunia Karena Administrasi BPJS Pasien Dipersulit. (Tolong Di Share Ya)
ASTAGFIRULLAH : Miris...! Bocah Tak Berdosa Ini Meninggal Dunia Karena Administrasi BPJS Pasien Dipersulit. (Tolong Di Share Ya) |
HARIAN REDAKSI. Inna lillahi wa Inna ilaihi Rojiun, Di negeri ini, bukan merupakan sebuah rahasia lagi bila ada perbedaan dalam menangani pasien BPJS serta pasien reguler di beberapa rumah sakit.
Pasien dengan kartu BPJS seringkali dianggap kelas nomor dua.
Walau berita seperti ini sering diungkap oleh media-media mainstream, tetapi pemerintah terkesan diam dan anehnya kejadian seperti ini senantiasa saja terulang bahkan terjadi di beberapa rumah sakit ternama.
keluhan kali ini datang dari keluarga Robby Marua Nayya, warga Lebak yang keponakannya terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD) serta muntaber.
Dalam laman Facebooknya, Robby menuturkan, kalau pihak rumah sakit MISI Kabupaten Lebak, sudah lalai dan
berbelit-belit tentang administrasi pasien BPJS. Karena lamanya
sistem administrasi, keponakannya yang telah dalam masa kritis pada akhirnya muntah darah sampai kemudian meninggal dunia.
" Keponakan tersayangku pada akhirnya mesti meninggalkan saya untuk selama2nya, ini semua akibat kelalaian pihak RS. MISI kab. lebak yang terlalu berbelit2 tentang administrasi BPJS yg sm skl tdk berpikir dulu utk mengambil tindakan medis menyelamatkan nyawa manusia. Dari jam 4 subuh sampai jam 6. 30 WIB sm skl tdk ada tindakan medis bahkan juga menjadi tontonan para perawat tanpa ada rasa ada perduli meskipun keponakan saya sdh banjir darah. " tulis Robby Marua Nayya.
Setelah status " menyedihkan " disertai beberapa foto keponakannya yang berdarah-darah diunggah di Facebook, para netizen turut berbela sungkawa dan mendukung aksi Robby untuk mengusut tuntas masalah ini.
Sampai sekarang ini, Pihak Humas RS Misi Lebak juga belum memberikan penjelasan terkait permasalahan ini, mudah-mudahan saja hal-hal seperti ini tak terulang dirumah sakit manapun, jangan ada anggapan kalau pasien BPJS adalah kelas nomor dua. Jika memang masih ada anggapan seperti itu alangkah lebih baiknya bila sistem BPJS ini dihapus supaya tidak menimbulkan madharat yang lebih besar di masyarakat.
sumber: sehat-bahagia.com